Namun tanpa disadari kita seringkali menunda kebahagiaan dengan ucapan: 'Kalau saya punya deposito sepuluh miliar rupiah, saya akan bahagia'. Atau: 'Jika anak-anak sudah sukses, saya baru bahagia'. Tapi benarkah kita akan bahagia setelah harapan tersebut terwujud? Mengapa tidak mencoba merasakan bahagia sekarang juga? Bahkan hal-hal kecil bisa membuat perasaan bahagia, kok. Coba simak kiat-kiat ringan berikut ini
Konsumsi nutrisi jiwa
Selama ini Anda menjaga tubuh agar tetap fit. Tapi bagaimana dengan jiwa Anda?
“Memberi nutrisi pada jiwa berarti merawat diri Anda yang terdalam tanpa merasa bersalah, ragu atau takut,” kata Sonia Choquette, penulis Your Heart's Desire: Instructions for Creating the Life You Really Want. Caranya, lakukanlah satu hal yang Anda sukai setiap hari meskipun itu sangat sepele. Misalnya, menyesap secangkir kopi susu di pagi hari, menelepon sahabat lama, atau dipijat oleh si mbok langganan. Bila Anda melakukannya secara rutin, hidup Anda akan terasa lebih ringan.
Bersyukur
Latihlah 'otot syukur' Anda setiap waktu. Bersyukur berarti memfokuskan pikiran dan perasaan pada hal-hal yang baik dalam hidup. Caranya, terima dulu suatu kegagalan, lalu alihkan pikiran kepada hal lain yang berjalan lancar. Misalnya, Anda tidak mendapatkan promosi yang Anda incar, tapi sebentar lagi Anda merayakan ulang tahun perkawinan ke-15 bersama suami di resto yang romantis. Perayaan ini perlu Anda syukuri, bukan? Lagipula, ketika kita bersyukur, endorfin (hormon yang membuat rasa senang) akan mengalir lebih lancar dalam tubuh.
Berbagi
Anda pernah memberi sesuatu kepada seseorang dan melihat wajah orang itu bersinar karena senang? Bagaimana perasaan Anda? Tak terlukiskan! Atika Suryanto, Vice President Human Resources Consumer Banking, punya pengalaman menarik. ”Bulan lalu saya bergabung dalam Kelompok Pecinta Buku Anak (KPBA). Secara rutin, kami membacakan dongeng untuk anak-anak yang menderita leukimia, kanker, dan hydrocephalus di bangsal kelas tiga RS Cipto Mangunkusumo. Mereka antusias sekali. Selain itu, setiap Sabtu saya nyekar ke makam suami. Saya sering membawa nasi pecel atau nasi uduk untuk tukang sapu yang saya temui di perjalanan. Harga semua itu tak seberapa. Tapi kebahagiaan saat berbagi tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.”
Olahraga menyenangkan
Anda ikut kelas body language, tapi sebal karena teman-teman sekelas gemar bergosip? Atau, Anda bergabung di sebuah gym tapi sebenarnya tidak suka berolahraga di ruang tertutup? Jika begitu, ya tinggalkan saja! Berolahraga memang penting, tapi bagaimana Anda mau berolahraga rutin serta memberi efek optimal pada tubuh bila Anda sendiri tidak melakukannya dengan happy? Yang perlu Anda lakukan adalah mencari 1001 cara 'menggerakkan tubuh' yang menyenangkan. Misalnya, ikut kelas salsa, berkebun, bermain di taman bersama keponakan, atau mengajak si dogi jalan-jalan keliling komplek setiap pagi. Anda juga bisa memulainya dengan lebih banyak lewat tangga daripada lift atau memarkir mobil di tempat yang agak jauh dari pintu masuk gedung tujuan Anda.
Hidup lebih hijau
Go green sedang menjadi isu hangat. Anda pun bisa turun tangan! Tak perlu berpikir terlalu jauh, mulailah dari lingkungan terdekat. Selain itu, berbuat sesuatu untuk lingkungan akan membawa perasaan puas. Giacinta Hanna (landscape designer) telah membuktikannya. “Dua tahun ini saya menanam palem, cocor bebek, dan tanaman-tanaman obat di sepanjang tepi kali di lingkungan RT saya. Saya sengaja memilih tanaman tersebut karena mudah dirawat. Kini lingkungan saya lebih hijau, bersih, dan sehat. Saya dan para tetangga senang melihatnya. Siapa pun bebas memanfaatkan tanaman tersebut. Saya lihat, jejak saya mulai diikuti oleh RT lain.”
Meredakan stres
Rasanya tak ada orang yang bebas stres. Tapi bersyukurlah jika saat Anda menghadapi masalah yang membuat stres, Anda masih bisa menemukan kebahagiaan setelah mampu mengatasi masalah tersebut. Namun sebenarnya, banyak cara untuk meredakan stres, salah satunya dengan mengucapkan afirmasi. Saat stres datang, sadari dan terimalah kenyataan itu. Lalu, hirup dan hembuskan napas. Ucapkan kalimat positif yang sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu. Misalnya, bila Anda merasa takut, ucapkanlah: 'saya terlindungi dan aman'. Jika Anda cemas, katakanlah: 'saya tenang dan seimbang'. Ulangi kata-kata itu sampai Anda merasa lebih baik. Kathleen Hall, CEO The Stress Institute, AS, mengatakan, ”Afirmasi akan membuat Anda fokus, tenang, serta mengurangi hormon kortisol penyebab stres.”
0 komentar:
Posting Komentar